Monday, April 16, 2012

0 Lubang Jarum Ke-3


"Apakah Anda mencintai timnas Indonesia?"
"Anda pikir untuk apa saya datang kesini?"

Petikan percakapan itu hadir di sela-sela Acara BBM Show yang disiarkan Indosiar. Saat itu Alfred Riedl datang sebagai tamu dan menjawab beberapa pertanyaan di acara itu. Seperti biasa, sikapnya yang dingin dan mahal senyum masih terlihat jelas di wajahnya yang kian menua.

PSSI versi La Nyalla Mattalitti (LNM) melakukan langkah cepat usai kongres KPSI dengan memasukkan nama Riedl dan Rahmad Darmawan untuk mengisi pos pelatih timnas senior dan U-23. Indonesia yang sudah menjadikan Riedl dan istri sebagai tempat tinggal yang nyaman, ditambah kedekatannya dengan banyak pihak ketika berada di Indonesia menjadikan rencana PSSI versi La Nyalla itu bak gayung bersambut. Tak nampak sedkit pun kode penolakan dari pria Autria itu.

Tak mau ketinggalan, PSSI versi Djohar Arifin Husain (DAH) pun menunjuk arsitek tim Kebau Sirah Semen Padang, Nil Maizar sebagai pelatih kepala timnas senior. Ditambah lagi kebebasan untuk menyeleksi pemain termasuk mereka yang tergabung di ISL, liga yang pada rezim DAH ini dianggap sebagai breakaway league. Kedua PSSI ini tengah bersiap-siap untuk mengikuti turnamen Al-Nakba di Palestina, 13-23 Mei nanti.

Kita semakin gusar dan gundah saja melihat sepakbola kita. Kini kita punya 2 federasi sepakbola dan 2 tim nasional. Entah dimana lagi kita harus menempatkan konsentrasi. Padahall infrastruktur masih minim, pembinaan usia dini masih jauh panggang dari api, federasi yang bertugas menyelesaikan masalah pun masih sedang mencari jati diri.

Lubang Jarum Ke-3

Kisruh sepakbola kita dimulai saat kepengurusan Nurdin Halid, dengan tema saat itu adalah statuta. Ya, saat itu statuta menjadi perdebatan panas dimana PSSI dituding melakukan penyelewengan. Timnas saat itu terancam gagal tampil di Piala AFF bahkan bisa-bisa dikenakan larangan tampil di kancah internasional akibat keributan pengurus, dualisme kompetisi, serta campur tangan pemerintah. Namun rintangan mampu kita tebas, timnas berlaga di Piala AFF dan kemudian rezim Hurdin Halid pun tumbang.

Singkat cerita, DAH naik singgasana PSSI. Hari itu adalah hari Sabtu, dan pada hari Rabu ia langsung membuat publik terhenyak ketika memecat Riedl. Keputusan yang membuat banyak orang berang mengingat Riedl telah kadung menjadi pujaan. Dampak memang tak terasa karena timnas mampu melangkah ke putaran kualifikasi Piala Dunia 2014. Walau pada akhirnya timnas kita babak belur dikalahkan Bahrain 10-0 pada laga terakhir kualifiasi grup.

Belum genap setahun, PSSI kisruh lagi. Kali ini masalah format dan peserta kompetisi yang menjadi pemantik api. Tak kunjung ketemu titik ekuilibrium, muncullah dualisme kompetisi. Seperti ketika era NH, pelakunya masih sama yakni IPL dan ISL. Hanya saja kali ini IPL berada ditangan penguasa sehingga dianggap liga yang legal dan ISL sebaliknya. Lagi-lagi, media menghembuskan berita tak sedap bahwa timnas U-23 akan dilarang tampil di SEA GAMES 2011 dimana Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaranya. Dan lagi-lagi, kita lolos dari lubang jarum untuk yang kedua kalinya.

Piala AFF 2012 akan menjadi 'cobaan' pertama bila sanksi FIFA benar-benar datang dalam waktu dekat. Lantas geliat apalagi yang akan dilakukan PSSI? Lobi tingkat tinggi seperti yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya? Yang pasti, kisruh PSSI kini jauh lebih panas ketimbang sepakbola itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment

 

Gemahpedia Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates